Sunday, May 15, 2011

Sinar Ketenangan . .

saat petang yang hening ini , hati aku sebak , terpukul dengan kata kata mereka yang bagi aku merobek jiwa . kata kata yang ada benar dan ada salahnya . itu cubaan bagi aku . tika azan berkumandang , aku mendongak , mencari jam . Ya Allah , dah masuk Asar . pantasnya masa berlalu . . .


saat aku menambah ilmu , aku dikejutkan dengan satu pesanan ringkas yang berbaur tidak puas hati . aku menoleh rakan sebelah ku . aku mengeluh . rakan ku cuba memujuk . aku kuatkan semangat , aku membalas . maaf . aku tak sebaik mana . kawan aku berang tika bertalu talu pesanan ringkas yang datang dari dia , dia capai handphone ku dan terus menekan punat punat kecil di situ . aku tergamam , kau memang kawan aku .

kawan , tak apa . mira kuat , mira kuat . Harith dah bagi mira insulin baru . Harith dah buka mata mira , buka hati mira . satu je pesanan Harith , " ma , lupakan je lah . " walaupun mira kurang bersetuju dengan Harith , mira cuba berfikir sejenak . mungkin ada betol apa yang Harith katakan . mira ikut katanya .

Harith , kau datang tika aku buntu ? walaupun pelbagai kata nista yang aku lempar pada kau , kau tak mempedulikannya . kau pasangan yang baik , Harith . kau faham masalah aku , kau teman aku kala aku memerlukan perhatian kau . Harith , aku tak dapat menahan sebak walau kau melarang airmata ku dari jatuh berderai di pipi gebu ku . aku tak mampu Harith .

kata kata yang aku pertahankan itu bagai kan melatun ke dalam jiwa dan membuatkan aku sekali lagi menumpahkan cecair jernih ini . Harith , kau melarang bukan ? namun , maafkan aku Harith , aku tak bisa . aku tidak tegar berpura pura menjadi orang lain . airmata peneman setiaku .

Tuhan , minda ku menggamit memori lama . tika itu aku baru berusia 11 tahun . aku berkesempatan untuk menjejakkan kakiku di kota suci mu , Makkah Al-Mukarramah . aku berkesempatan buat kali kedua pada awal tahun lepas , aku ke sana lagi . aku mengabdikan diri di sana , memencilkan diri di sana .

Tuhan , betapa aku bersyukur dapat menadah kedua dua tangan kotorku ini memohon doa dari-Mu Yang Esa . aku tertunduk malu mengenangkan kekhilafanku dalam mengatur masa yang Kau pinjamkan . aku menangis teresak esak di samping ribuan umat yang berebut rebut menghadap kau masa itu .
saat akhir aku melafazkan hajatku , aku menoleh ibu ku yang berjujuran airmatanya . aku tahu pelbagai ragam yang telah dia tempuh sebagai seorang wanita yang bekerjaya . aku tahu dia merindui atuk . aku dapat melihat sinar kasih sayang dari mata tuanya .

ibu , kau memang seorang yang tabah . namun , mira tak boleh . mira belum cukup tabah seperti ibu . mira hanya bergantung pada-Nya .



Saya Sayang Syafiq Arfan

Kisah KAMI: MiraSyafiq

My photo
Melaka, Alor Gajah, Malaysia
#Microeconomics #Accounting #Critical Thinking #Maths #Communicative English. "Foundation" yang mengerikan ! Itulah my sayang & my manja. Ya Allah, penat oh penat ! Semoga berjaya, ye Mira!